Dunia Islam
Pertemuan Dua Perairan
kaheel7.com
Air merupakan wilayah yang meliputi kira-kira 75 persen dari luas permukaan bumi. Di mana air laut (air asin) memiliki kuantitas yang lebih banyak dibandingkan dengan air tawar. Namun keduanya berasal dari sumber yang sama setelah melewati beberapa proses yang secara terus-menerus berputar.
Perputaran kedua air tersebut, dimulai dengan menguapnya air yang
terdapat di lautan dan samudera. Sehingga air yang pada mulanya berupa
zait cair berubah menjadi zat uap yang saling menumpuk dalam bentuk awan
yang selanjutnya menjadi tetesan air yang jatuh ke bumi dalam sebagai
hujan yang jatuh di lautan, samudera, sungai-sungai dan seluruh
permukaan bumi di wilayah tertentu di mana hujan tersebut turun.
permukaan bumi di wilayah tertentu di mana hujan tersebut turun.
Kedua jenis air ini merupakan unsur terpenting bagi keberlangsungan
hidup benda-benda yang ada di permukaan bumi dalam proses kehidupan
mereka.
Air asin yang merupakan bagian terbesar dari keseluruhan air yang
ada di bumi, terdapat di samudera, lautan dan danau-danau. Samudera yang
ada di bumi ini terbagi menjadi tiga; Samudera Pasifik, Samudera
Hindia, dan Samudera Atlantik.
Wilayah perairan ini saling berhubungan antara salah satu laut
dengan salah satu samudera. Misalnya Laut Tengah yang menyatu dengan
Samudera Atlantik, Laut Merah yang menyatu dengan Samudera Hindia.
Sebagaimana hal ini terjadi antara satu laut dengan laut yang lain.
Semisal Laut Adriatika yang menyambung dengan Laut Putih (Laut Tengah).
Dan yang menakjubkan, perpaduan ini tidak hanya terjadi antara air
asin dengan air asin, tapi juga antara air tawar dengan air asin.
Seperti yang terjadi antara Sungai Nil yang mengalir ke Laut Tengah. Dan
banyak lagi sungai yang terdapat di benua Amerika yang mengalir ke
Samudera Pasifik dan Atlantik.
Pertemuan antara dua titik perairan yang asin dan tawar, telah
menimbulkan banyak pertanyaan bagi para ilmuwan: Apakah salah satu dari
dua air tersebut bisa memengaruhi yang lainnya?
Berapa persen tingkat kemurnian kedua jenis air tersebut ketika keduanya bertemu di satu titik? Apakah dimungkinkan pengontrolan titik pertemuan antara keduanya?
Berapa persen tingkat kemurnian kedua jenis air tersebut ketika keduanya bertemu di satu titik? Apakah dimungkinkan pengontrolan titik pertemuan antara keduanya?
Untuk mendapatkan jawaban yang memuaskan atas beberapa pertanyaan
di atas, para ilmuwan telah banyak mengadakan penelitian dan pengamatan.
Sebagai hasil awal dari penelitian yang mereka lakukan, disimpulkan
bahwa di antara dua titik pertemuan kedua jenis air, kemungkinan
besarnya terdapat suatu batas area tertentu yang berfungsi untuk
mencegah pencampuran antara keduanya, sehingga masing-masing terjaga
kemurniannya.
Namun seiring dengan kemajuan pada bidang hedrologi dan penggunaan
media elektronik dan magnetik, para ilmuwan, telah dapat memastikan
bahwa sebenarnya pertemuan kedua bagian yang berbeda dari ke dua jenis
air inilah yang telah menghasilkan suatu ‘wilayah perbatasan’ tertentu
yang berfungsi untuk mencegah percampuran kedua jenis air, secara
terus-menerus dan tidak berhenti.
Sebagian ilmuwan menjelaskan bahwa ‘wilayah perbatasan’ itu terjadi
karena efek listrik dan magnetik yang saling berlawanan sehingga
tercipta sekat antara bagian tengah dari kedua perairan.
Jika kita memerhatikan ayat Al-Qur'an, maka kita akan mendapatkan
bahwa Al-Qur'an telah memberikan isyarat atas fenomena ini, dalam surah Ar-Rahman ayat 19 dan 20. Allah SWT berfirman:
"Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing."
(Ensiklopedi Petunjuk Sains dalam Al-Qur'an dan Sunnah/DR Abdul Basith Jamal & DR Daliya Shadiq) Jamal)
Sumber: Apa Kabar Dunia?